Cara Merawat Ikan | Info Harga Ikan Hias | Ternak Ikan Hias

Monday, June 3, 2019

5 Cara Budidaya Ikan Discus beserta Kendalanya

 Selain ikan cupang yang dibudidayakan sebagai ikan hias 5 Cara Budidaya Ikan Discus beserta Kendalanya
Budidaya ikan discus

Selain ikan cupang yang dibudidayakan sebagai ikan hias, ada jenis ikan lain yang sangat cocok untuk dijadikan ikan hias, yaitu ikan discus. Ikan discus memiliki warna yang menarik, sehingga terlihat indah jika dipelihara di rumah. Anda juga bisa memiliki ikan tersebut, dengan cara budidaya ikan discus, sehingga selain untuk dipelihara, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dengan menjualnya.

Cara Budidaya Ikan Discus


Untuk bisa membudidayakan ikan discus caranya kurang lebih mirip dengan membudidayakan ikan cupang, hanya saja proses yang berbeda adalah saat pemijahannya. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa lihat langkah-langkahnya berikut ini.

1. Mempersiapkan wadah

 Selain ikan cupang yang dibudidayakan sebagai ikan hias 5 Cara Budidaya Ikan Discus beserta Kendalanya
Pinterest

Wadah untuk budidaya ikan discus ini sebaiknya adalah akuarium. Alasannya adalah agar Anda jadi lebih mudah mengawasinya, serta mempermudah dalam proses pemijahan nantinya.

Untuk akuariumnya sendiri, sebaiknya Anda mempersiapkan akuarium dengan ukuran kurang lebih 75x35x35 cm, atau sesuai dengan keinginan Anda. Di dalam akuarium tersebut, isilah air yang jernih dan bersih sampai ketinggian 25 cm. Jangan lupa siapkan pula sebuah pipa paralon untuk tempat telur ikan discus.

Setelah mengisi air, Anda juga harus memasukkan daun ketapang sebanyak 1 lembar serta larutkan 1 sendok garam non yodium di dalam air akuarium tersebut. Diamkan selama 3 hari.

Yang perlu diingat, suhu air harus sekitar 28 sampai 30 derajat Celsius, dan pH air harus 5 atau 6.

2. Pemilihan indukan

Tentunya, Anda harus memilih indukan yang baik, sehingga anakannya juga bisa terlahir dalam kondisi yang baik dan bebas dari penyakit serta cacat fisik. Ciri indukan yang baik antara lain adalah warna kulitnya cerah, serta tidak mengandung lendir berlebihan, sisiknya tidak terkelupas, warna mata bening, postur tubuh simetris dan ideal, dan yang paling terlihat adalah gaya berenangnya tenang.

Jika Anda menemukan ciri ikan discus yang berbeda dari ciri di atas, maka kemungkinan ikan discus itu berada dalam kondisi yang tak sehat.

3. Proses pemijahan

Kini, Anda siap untuk melakukan proses pemijahan. Dalam proses pemijahan budidaya ikan discus ini, Anda perlu mempersiapkan baskom, dan sebaiknya proses pemijahan dilakukan pada sore hari. Pertama, Anda perlu memasukkan indukan ikan discus ke dalam baskom.

Setelah itu, masukkan baskom itu ke dalam akuarium, dan goyang-goyangkan secara perlahan, sampai indukan ikan discus itu masuk ke dalam akuarium. Proses yang seperti ini dinamakan aklimatisasi, atau penyesuaian ikan dengan lingkungan baru.

Untuk satu akuarium, sebaiknya Anda memasukkan 4 ekor ikan discus, dengan jumlah jantan dan betinanya sama, yaitu 2 ekor jantan, dan 2 ekor betina. Nantinya, ikan discus itu akan memilih pasangannya sendiri.

Jika proses pemijahan berhasil, nantinya di pipa paralon yang sudah disiapkan akan terdapat telur-telur ikan discus. Telur itu biasanya akan menetas setelah 60 jam, atau 2,5 hari.

4. Perawatan anakan

Setelah menetas, Anda bisa membersihkan larvanya, dan pindahkan ke tempat lain bersama induknya. Larva ini akan bisa berenang sendiri sekitar 3-4 hari berikutnya, dan mulai berenang dekat induknya sambil menghisap lendir di tubuh induknya sebagai makanan utama.

Setelah 1 minggu, barulah Anda bisa memberikan makanan lain ke anakan ikan discus itu berupa jentik nyamuk atau cacing sutra. Jika ikan discus mulai dewasa, Anda bisa memberikan makan berupa sayuran, udang, atau jeroan, sehingga bisa tumbuh lebih cepat. Perlu diingat, bahwa makanan yang diberikan jangan sampai mengotori air akuariumnya.

Baca juga: cara memelihara ikan discus

5. Panen

Indukan yang baik biasanya menghasilkan telur sekitar 200 sampai 320 butir, namun kebanyakan yang bisa menetas sekitar 50 persen saja. Persentase itu bisa meningkat atau justru berkurang, tergantung dari cara kita merawatnya, terutama menjaga kebersihan air akuariumnya. Jika ikan discus merasa nyaman, maka persentase jumlah telur menetas akan semakin tinggi.

Jika sudah menetas dan mulai tumbuh dewasa, Anda bisa menjualnya lagi pada orang lain, untuk mendapatkan keuntungan, atau sisakan beberapa ekor untuk Anda pelihara sendiri, yang mungkin saja bisa untuk dijual lagi nantinya jika sudah bertelur lagi.

Jenis Makanan untuk Budidaya Ikan Discus


 Selain ikan cupang yang dibudidayakan sebagai ikan hias 5 Cara Budidaya Ikan Discus beserta Kendalanya
Spotted leopard

Sebelumnya sempat disebutkan, bahwa makanan yang bisa diberikan ke ikan discus yang masih kecil adalah jentik nyamuk atau kutu air. Itu merupakan makanan alami. Selain makanan alami, ada juga makanan buatan manusia yang bisa diberikan ke ikan discus.

Beberapa makanan alami yang bisa diberikan ke ikan discus antara lain adalah jentik nyamuk, kutu air, infusoria dan rotifera, cacing sutra, cacing darah, telur udang, dan artemia.

Sementara itu, untuk makanan ikan discus yang dibuat oleh manusia adalah burger. Tentu saja, burger untuk ikan discus ini berbeda dengan burger untuk manusia. Burger untuk budidaya ikan discus ini adalah jantung sapi yang diblender, lalu dibekukan agar bisa tahan lama.

Burger ini biasanya mengandung protein, mineral, serta sedikit lemak, karbohidrat, dan serat. Sebaiknya Anda mengkombinasikan makanan alami dengan buatan, karena makanan buatan tergolong lambat untuk pertumbuhan ikan discus.

Kendala dalam Budidaya Ikan Discus


 Selain ikan cupang yang dibudidayakan sebagai ikan hias 5 Cara Budidaya Ikan Discus beserta Kendalanya
Ikan discus albino

Tentu saja, dalam membudidayakan ikan discus, kita pasti akan menemukan kendala. Kendala yang paling sering dihadapi adalah munculnya penyakit pada ikan discus. Penyakit yang menyerang ikan discus sendiri terbagi menjadi dua, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri, dan penyakit non bakteri. Untuk penyakit yang disebabkan bakteri adalah sebagai berikut.

1. Penyakit insang

Sesuai namanya, penyakit ini menyerang insang ikan discus, dan mengakibatkan ikan jadi kesulitan bernapas. Pengobatannya bisa menggunakan larutan formalin 35-40%, pk (kalium permanganat), atau garam dapur.

2. New Discus Disease (NDD)

Penyakit ini membuat ikan discus lemas lalu mati, karena penyakit ini menembus lendir pertahanan ikan discus, dan mengambil sari makanan serta cairan tubuh yang ada di dalamnya. Pengobatan penyakit ini bisa dengan pk, atau garam dapur.

3. White spot

Tak cuma ikan discus saja, penyakit ini juga menyerang ikan lainnya, jika kualitas airnya buruk. Sesuai namanya, ikan yang terserang penyakit ini akan muncul bintik putih pada sirip, ekor, permukaan tubuh, insang, atau mata. Pengobatannya cukup mudah, yaitu dengan mengganti airnya setiap hari serta menaikkan suhu air sampai 33 derajat Celsius.

Untuk penyakit non bakteri bisa Anda lihat berikut ini.

1. Iritasi air

Penyakit ini disebabkan oleh pergantian air secara mendadak, sehingga merusak sirip dan ekor. Untuk menghindari penyakit ini, sebaiknya jangan menguras seluruh airnya saat mengganti air, namun sisakan 3/4 air lama, dan tambahkan dengan air baru.

2. Kekurangan oksigen

Ikan yang kekurangan oksigen akan sulit bernapas, dan bisa menyebabkan kematian. Karena itu, Anda harus memperbaiki sistem aerasi pada akuarium. Bisa juga dengan mengurangi jumlah ikan yang ada di akuarium.

Baca juga: Tips Mengobati Penyakit Ikan Discus

Dengan mengetahui langkah membudidayakan ikan discus dan juga kendalanya di atas, kemungkinan besar Anda akan bisa sukses menjadi peternak ikan discus.

Previous
Next Post »

Post a Comment